Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

RIP, SDR. SERVASIUS SIHOTANG!

P. Servasius Sihotang

Sdr. Servasius Sihotang lahir di Uratan, 19 Desember 1967, dari pasangan Bapak Padehan Sihotang dan Ibu Bagus Antonis Br. Sinaga. Dia anak bungsu dari tujuh bersaudara (5 laki-laki, 2 perempuan). Ketika dibaptis, dia diberi nama Jamannes Sihotang. Masa anak-anak dijalani bersama orangtuanya hingga menyelesaikan pendidikannya tingkat SMA. Di kampung, Dia rajin dan aktif mendampingi anak Sekolah Minggu.

Sejak masa mudanya, dia ternyata berkeinginan untuk melayani Tuhan dan Gereja lewat cara hidup membiara. Karena itu, dia mendaftarkan diri ke Rethorica, Seminari Pematangsiantar tahun 1988. Dia memilih menjadi calon kapusin dan masuk ke Novisiat Kapusin di Parapat tahun 1989, dengan nama Servasius Sihotang. Dia mengucapkan kaul perdana tanggal 2 Agustus 1990. Selanjutnya dia menempuh pendidikan di Fakultas Filsafat St. Yohanes Pematangsiantar selama empat tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan filsafat, dia menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Fransiskus Pangaribuan tahun 1994-1995. Mantap dengan panggilannya, dia mengucapkan kaul seumur hidup dalam Ordo Kapusin tanggal 24 Agustus 1996. Selanjutnya dia melanjutkan pendidikan teologi ke Pematangsiantar, dan selesai pada tahun 1997.

Setelah menuntaskan masa pendidikan formalnya, Sdr. Servasius menerima Tahbisan Diakonat tanggal 3 Juli 1997, dan menjalani masa pelayanan diakonat di Paroki Kristus Raja, Gidö. Lalu, dia menerima tahbisan imamat tanggal 21 Februari 1998, dan ditempatkan di Paroki Lahusa, Gomo, Nias Selatan, hingga tahun 1999. Sdr. Servasius juga pernah diutus studi di Philippina, selama kurang lebih 1,5 tahun.

Kembali ke Sibolga, dia melayani Persaudaraan dan Gereja dengan aneka tugas yang diembannya penuh rasa tanggung jawab. Sdr. Servasius melayani di Paroki St. Hilarius - Tarutung Bolak untuk pertama kalinya dari tahun 2001 hingga Januari 2005. Kemudian, dia diutus ke Paroki St. Fransiskus Xaverius Ndondo, Flores. Dia bertugas sekitar tiga tahun di sana. Kemudian, dia bertugas sebagai pastor rekan di paroki Tumba Jae dari tahun 2008-2010. Sesudah itu, dia tinggal di Biara Kapusin St. Feliks di Mela. Uskup memilih dia sebagai Ketua Pastoral Keluarga KS, periode 2010-2015, sebagai Dekanus Dekanat Tapanuli KS (2010-2011), sebagai anggota Tribunal Gerejawi KS (diangkat tahun 2010), dan terpilih juga sebagai Ketua Biro Pendidikan KS tahun 2015. Dalam Persaudaraan Kapusin Propinsi Sibolga, pada kapitel Ordo pada Februari 2012, Sdr. Servasius terpilih sebagai anggota Dewan Penasehat Propinsial Ordo Kapusin Propinsi Sibolga (2012-2015). Singkatnya, pada kurun waktu tahun 2010-2015, ada banyak pelayanan yang dipercayakan kepadanya.

Tanggal 1 Mei 2015, dia diangkat sebagai Pastor Paroki di Tarutung Bolak. Selama lima tahun, dia menjalankan tugas itu penuh pengabdian, tak kenal lelah. Dia memang seorang pekerja giat, penuh semangat, dan suka menyanyi. Melayani baginya sungguh sebuah pengabdian. Dia seorang imam yang peduli, setia dengan arah pastoral Gereja Keuskupan Sibolga, mudah terharu dengan penderitaan orang, dan tergerak untuk menolong.

Namun, tahun-tahun belakangan ini, Sdr. Servasius sering merasakan gangguan pada kesehatannya. Berulangkali dia pergi memeriksakan kesehatannya, bahkan ke RS St. Elisabet Medan. Tahun 2019, dia pergi untuk cek kesehatan ke RS St. Elisabet Medan. Dokter jantung menyatakan kalau kondisi jantungnya bermasalah serius, terjadi penyumbatan dan pembengkakan. Dalam surat yang ditulis Sdr. Servasius kepada Kustos, menerangkan kondisi kesehatannya, tertera bahwa dokter sempat berpikir untuk memasang alat bantu (ring) pada jantungnya, untuk mengatasi penyumbatan tersebut. Namun kemudian, dokter menimbang bahwa cara itu tidak tepat karena ginjal Sdr. Servasius hanya tinggal satu. Maka, pilihan terbaik ialah dengan mengonsumsi obat saja untuk seumur hidupnya. Sementara kekuatan jantungnya saat itu hanya tinggal 48 persen saja. Pun fungsi itu dikatakan cenderung menurun. Karena itu, dokter sungguh menggariskan agar Sdr. Servasius mengurangi aktivitasnya, jangan capek, baik fisik pun pikiran, seraya tetap disiplin makan obat.

Atas alasan itu, Sdr. Servasius sungguh meminta kepada pimpinan Ordo agar dia ditarik dari tugasnya sebagai Pastor Paroki di Tarutung Bolak; tugas tersebut tak mungkin lagi dipertahankan. Pimpinan akhirnya mengabulkan permintaannya, walau sebenarnya masih amat mengharapkan tenaganya. Namun apa daya, kesehatan dan hidup adalah syarat pertama untuk dapat melayani. Dia lalu dipindahkan ke Biara Yohaneum pada pertengahan Juni 2020. Di biara ini, Sdr. Servasius lebih disiplin meramu dan mengonsumsi obat, rutin mengunjungi dokter. Namun, kesehatan badannya pun ternyata semakin terbatas. Dua bulan terakhir ini, kesehatannya kerap tidak stabil. Dia pernah diinfus di kamarnya sendiri. Tanggal 12 September 2020, dia dibawa ke RS Metta Medika, dirawat semalam. Esok harinya, tanggal 13 dia dirujuk ke RS St. Elisabet Medan, sebagai pasien terduga Covid-19, karena suhu badannya lebih dari 38,5 derajat dan paru-parunya berbercak-bercak. Namun setelah menjalani swab test sebanyak tiga kali, dia dinyatakan negatif Covid-19. Di RS St. Elisabet, dia menjalani perawatan intensif hingga tanggal 1 Oktober 2020, terutama karena gangguan jantung. Walau kesehatan sudah agak membaik, dia masih tetap di RS St. Elisabet untuk pemulihan kesehatan hingga tanggal 7 Oktober 2020. Dokter kemudian memperkenankannya untuk kembali ke Sibolga. Namun, di tengah perjalanan pulang ke Sibolga, kondisi kesehatannya kembali tidak stabil, hingga sempat dirawat satu malam di Siborongborong. Karena kondisi yang demikian, Sdr. John Gabriel Simamora memberikan Sakramen Pengurapan Suci kepadanya. Esok harinya, setelah dianggap membaik, perjalanan ke Sibolga dilanjutkan. Ternyata, tanggal 9 Oktober 2020, kesehatannya sangat melemah. Tanggal 10 Oktober 2020, sekitar pukul 04.30, Sdr. Servasius menghembuskan nafas terakhirnya.

Sdr. Servasius, Selamat jalan! Kami, para saudaramu, keluarga dan umat beriman akan mengenangmu dan semua kebaikanmu, serta mengingatmu dalam doa-doa kami. Syukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkan hidup kepadamu dan menjadi bagian dari persaudaraan Kapusin. Beristirahatlah dalam damai. Kita percaya kepada Allah yang membangkitkan Yesus Kristus, dan karena Kristus itu pula, Engkau juga akan dibangkitkan.

Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting