Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Toleran Terhadap Orang Lain dan Tetap Menjaga Kesucian Tubuh

 Bil 11:25-29
Mzm 19:8.10.12-13.14
Yak 5:1-6
Mrk 9:38-43.45.47-48

Sdr. Kasimirus Sitompul


Bapa ibu dan saudara-saudari yang dikasihi Tuhan! Yohanes murid Yesus, mengadukan orang yang tidak mengikuti mereka, tetapi memakai nama Yesus untuk mengusir roh setan. Orang tersebut berhasil mengusir setan dalam nama Yesus. Nampaknya Yohanes keberatan dengan hal itu, atau mungkin cemburu sehingga orang tersebut harus dicegah. 

Yesus mengintruksikan para murid untuk tidak mencegah dan menerimanya, sebab siapa saja yang melakukan sesuatu yang baik dalam nama Yesus jelas ada dipihak-Nya: setiap orang yang tidak melawan kita mesti dilihat sebagai pendukung karya misi Yesus sendiri. Yesus mengajak para murid untuk terbuka dan toleran terhadap orang di luar murid-murid-Nya yang berbicara atas namanya. 

Setiap orang yang berbuat baik akan diberikan ganjaran yang setimpal. Yesus memberi ganjaran bagi siapa pun yang melakukan perbuaan baik, tetapi juga menghukum orang yang berbuat dosa. Hukumannya adalah dicampakkan kedalam neraka.

Bapa ibu dan saudara-saudari sekalian, setelah Yesus menasihati murid-murid, Ia kemudian menampilkan pernyataan pararel sekaitan dengan perbuatan manusia. Yesus berkata “Jika tanganmu menyebabkan engkau berbuat dosa, penggallah …; jika kakimu menyebabkan engkau berbuat berdosa, penggallah …; jika matamu menyebabkan engkau berbuat dosa, cungkillah ....”

Kata-kata Yesus ini keras dan menakutkan. kalau perintah ini dilakukan maka semua orang akan cacat/ tidak sempurna karena semua orang tidak ada yang tidak berdosa. Kita bertanya mengapa Yesus hanya menyebut tangan, kaki dan mata? Mengapa tidak ikut organ tubuh yang lain? Pernyataan Yesus ini harus kita lihat dalam k
onteks orang Yahudi. Dalam tradisi Yahudi kecondongan / kecenderungan manusia ada dalam ketiga anggota tubuh ini. Dengan tangan orang mencuri, membunuh, memukul, menampar dll. Dengan kaki orang menginjak-injak, menendang, lari dari tanggungjawab dll. Dan mata sesungguhnya tidak pernah puas, membangkitka nafsu.

Kata-kata Yesus yang keras dan tegas itu jangan ditafsir secara harafiah. Pernyataan Yesus itu adalah sebuah kiasan. Maksud dari pernyataan itu adalah supaya orang yang mau jatuh dalam dosa segera mencabut atau memutilasi kecenderungan atau keinginan tersebut supaya tidak jatuh dalam dosa. Mampu menguasai diri, mengontrol semua organ tubuh dengan baik sehingga tidak berdosa. Lebih baik menderita sekarang dengan mencabut akar kecenderungan jahat itu lalu hidup dalam kerajaan Allah dari pada utuh tanpa mencabut kecenderungan itu secara utuh tetapi disiksa dalam neraka. Neraka adalah tempat orang-orang berdosa.

Bapa ibu dan saudara-saudari yang dikasih Tuhan! Apa pesan yang dapat kita ambil dari bacaan hari ini? Pertama, Yesus adalah milik semua umat manusia. Karya-karya-Nya dapat diteruskan bagi orang diluar jemaat. Seorang yang diilhami Yesus untuk berbuat baik meskipun bukan bagian dari jemaat mesti dipandang sebagai rekan sekerja, rekan seperjuangan dalam mewartakan karya keselamatan Allah di dunia. Kedua,  kita mesti mengusai diri sehingga tak bernoda dihadapan Allah. Jangan kita nodai tubuh (Bait Suci Allah) demi kenikmatan semata.
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting