Dalam Injil hari ini Yesus memberi gambaran kepada para murid mengenai puncak dari misi-Nya dalam kedatangan Anak Manusia pada waktu penghakiman. Ia mendapat tugas menyalakan api di bumi. Penghakiman terjadi saat orang akan menentukan untuk memilih atau menolak Dia atau menerima Dia. Dalam Injil Lukas ini ada dua konteks yang mau disampaikan kepada kita, yang pertama adalah api yang dilemparkan ke bumi. Apa maksud api dalam kontek Injil ini? Api adalah lambang Roh Kudus (Kis 2:3-4). Api tersebut dilemparkan ke bumi melalui pemenuhan perjalanan Yesus ke Yerusalem. Yerusalem adalah puncak perjalanan Yesus dan titik berangkat para murid untuk mewartakan sabda Allah sampai ke unjung dunia.
Api adalah simbol kemurnian dan pembersihan hidup manusia dari segala kotoran. Hidup manusia itu harus dibersihkan; sama seperti emas yang dibakar dalam tanur api untuk mendapatkan emas murni. Api itu memurnikan jiwa raga manusia. Dengan api segala kotoran dibuang sehingga tubuh dan jiwa suci murni. Sama seperti pengalaman para murid pada hari raya penta kosta, api menjadi penggerak bagi manusia. Api menggerakkan dari dalam sehingga manusia mau bertindak melangkahkan kaki untuk mewartakan sabda Allah. Pewartaan itu melangalahkan si aku sehingga aku tertuju kepada yang lain, meninggalkan keluarga dan kerabat. Sama seperrti para murid meninggalkan keluarga, harta benda demi pewartaan sabda Allah kepada semua mahkluk.
Hal kedua yang harus kita maksud penggembalaan-Nya pembaptisan. Pembaptisan dimaksud di sini adalah pembaptisan dalam Roh Kudus untuk masuk ke dalam keselamatan. Pembaptisan berarti manusia masuk ke dalam karya keselamatan, masuk dalam persekutuan dengan Allah, diurapi, didamaikan dengan Allah, menjadi anggota Kristus. Pemurnian itu diwarnai dengan pertobatan. Untuk menjadi pewarta pertama-tama harus dimurnikan disatukan dengan Allah.
Fr. Kasimirus Sitompul OFM Cap
Posting Komentar