Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga
BERDEVOSI KEPADA BUNDA MARIA
Oleh. Fr. Marselinus Limbong, OFMCap

Bulan Mei dan bulan Oktober  adalah bulan dikhususkan untuk kita umat katolik. Bulan ini kita khususkan untuk berdevosi kepada Bunda Maria. Kesempatan ini kita pakai untuk membina kesalehan kepada Bunda Maria, Bunda Allah dan bunda kita semua. 

Ajakan berdevosi kepada bunda maria senada dengan harapan Sinode Keuskupan Agung Medan VI yang mengedepankan keluarga sebagai gereja rumah tangga. Salah satu aspek yang dihidupi ialah Keluarga Berdoa dan Saleh. Berdevosi kepada bunda maria dapat diaktualisasikan baik secara pribadi maupun secara bersama dalam keluarga. Dalam maksud inilah, kita kembali disegarkan pada bulan kitab suci yang baru saja kita lewati juga mengarahkan keluarga untuk hidup dan bertekun dalam doa. Baiklah dalam hal keluarga berdoa dan saleh, kita mengarahkan pandangan kita kepada keluarga kudus nazaret, keluarga Yesus, Maria dan Yosef. Kita menimba kesalehan melalui praktek kesalehan tradisional yang dimiliki oleh Bunda Maria. Maka perlu kita menggarisbawahi kekhasan pola kesalehan Maria, yang dikenal dengan ungkapan Ad Mariam Per Jesum. Melalui Maria, kita menghormati Tuhan kita Yesus Kristus. Satu pertanyaan untuk kita, mengapa Gereja Katolik memegang teguh nasehat iman ini? 

Pertama: pengalaman iman membuktikan bahwa hal yang disampaikan Maria kepada putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus selalu dikabulkan. Sebagaimana dalam seminar yang dibawakan oleh Rm. Surip Stanislaus beberapa hari yang lalu sangat jelas mengulas perikop Injil Yoh tentang perkawinan di kana. Saat tuan pesta kehabisan anggur, Maria memberitahukan kepada Yesus, agar memperhatikan permasalahan ini. Yesus meluluskan permohonan bunda-Nya itu. “apa yang dia minta lakukanlah itu, kata Maria kepada para pelayan pesta itu” Inilah ajakan dan kenyakinan khas Bunda Maria.

Kedua: Ungkapan kekhasan lain, Bunda Maria, “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” menunjukkan Maria sebagai hamba Tuhan. sebenarnya pola doa yang sama sering kita ungkapkan, dalam versi lain. “jadilah kehendaknmu di atas bumi seperti di dalam surga”. Kita sering memaksakan kehendak kita terutama dalam permohonan. Tuhan berilah aku ini dan itu, kurang mengamini kehendak Tuhan. Dalam teladan kesalehan Santa Maria, yang ditekankan adalah kenyakinan dan harapan penuh akan kehendak Allah dan rencana keselamatan-Nya kepada manusia.  Kita mengungkapkan kesediaan pada, datanglah kerajaan-Mu, bukanlah kerajaanku. Kerajaan Allah inilah yang membawa keselamatan kepada banyak orang, melalui peristiwa Yesus dikandung maria, kemudian lahir dan menjadi jusu selamat dunia.

Ketiga: Tuhan sebagai tempat pengungsian dan perlindungan dari segala musuh kehidupan. Maka dalam kesalehan bunda maria, ia menjadi pelindung orang sakit dan keselamatan bagi orang yang berada dalam bahaya.
Berkaitan dengan poin ketiga ini, bunda Maria diberi gelar Bunda Pertolongan Abadi. Pengalaman Perang Salib di Levanto, banyak orang berlindung dan diselamatkan dengan doa-doa yang dilantunkan kepada Allah dengan doa Rosario. Tentu kita pun sebagai yang sering berdevosi kepada Bunda Maria pastilah juga punya pengalaman iman tersendiri, entah ketika kita mengalami sesuatu atau mengharapkan sesuatu, dengan berdoa rosario ini harapan itu terkabulkan. 

Istilah Per Mariam Ad Jesum, mengajak kita untuk berpaling kepada Bunda Maria, mengalami, merasakan dan mewartakan keselamatan Allah dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk menimba kesalehan dalam berdevosi kepada Bunda Maria, Uskup Anicetus dalam sapaannya dimenjemaat mengajak umat sekalian untuk meluangkan waktu berziarah bersama keluarga ke tempat tempat peziarahan atau Gua Maria yang ada disekitar keuskupan kita ini. Sebuah buku mengisahkan tiga orang anak pergi ke Gua Maria di Fatima. Disana mereka melihat maria bunda Allah menampakkan diri dan mengajaknya untuk sering sering berkunjung ke tempat itu. Kisah ini mengajak kita sebagai umat katolik mempunyai kerinduan untuk berkunjung dan berdoa ke tempat tempat ziarah, atau tempat yang sudah dikuduskan atau disucikan. 

Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting