Kematian Bukanlah Akhir Dari Segala-galanya (Yoh 6:37-44)

Bagi sebagian orang, peristiwa kematian menjadi peristiwa yang menakutkan dan perlu dihindari, meskipun setiap orang tidak dapat menghindari kematian itu. Karena kematian itu begitu menakutkan, banyak orang mencoba dan berusaha untuk memperpanjang hidupnya. Ada orang yang ingin awet muda dengan merawat tubuhnya. Ada orang yang tidak mau ke tempat tujuannya dengan pesawat karena takut jatuh; dengan kapal laut karena takut tenggelam, dll. Hal ini tidak lepas dari paham kematian yang dimilikinya. Ketika kematian dilihat dari akhir segala-galanya maka kematian itu perku dihindari.
Hal itu berbeda dengan pandangan Yesus. Yesus melihat bahwa kematian bukanlah akhir perjalanan hidup manusia tetapi kematian adalah suatu peralihan hidup. Dimana melalui kematian, setiap orang yang percaya kepada Yesus akan bersama dengan Dia dan BapaNya di dalam surga. Hari ini Gereja memperingati arwah orang beriman. Dalam peringatan ini, kita diajak untuk merenungkan perjalanan hidup dan perbuatan-perbuatan kita selama hidup di dunia yang sementara ini. Apakah kita sudah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kita sudah mengasihi Tuhan dan sesama (hidup dalam cinta kasih)?
Semua ini perlu agar kelak ketika kita telah meninggal dunia, kita dapat memperoleh bagian dalam kehidupan kekal yang telah disediakan Tuhan bagi orang yang percaya kepadaNya. Tuhan bersabda:” Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam firdaus”.
Mari kita mendoakan saudara,saudari, orang tua, kakek-nenek dan segenap keluarga kita yang telah meninggal dunia agar mereka memperoleh belas kasih Tuhan dan dapat memandang wajahNya di surga yang abadi.
Yesus bersabda:”Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman”.

Fr.  Stefanus Batubara, OFM Cap