Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga

Yesus Membangkitkan Seorang Anak Laki-Laki Janda di Nain (Luk 7: 11-17)

Selain Yesus historis dalam sejarah keselamatan sungguh-sungguh nyata, hal lain yang membuat Yesus Kristus dikagumi oleh banyak orang di luar agama-agama Kristen karena kemurahan hati dan mukjizat yang pernah Ia buat. Salah satu bukti kemurahan hati Yesus ditampakkan lewat kebangkitan seorang anak janda di Nain. Reaksi yang timbul dari orang-orang yang menyaksikan mukjizat kebangkitan tersebut ialah pengakuan bahwa Yesus seorang nabi besar.
Peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita yang kita peringati hari ini menghantar kita pada permenungan mendalam dari perasaan seorang ibu yang kehilangan anaknya di Nain. Dalam tradisi Yahudi, ketiadaan anak laki-laki memutuskan garis keturunan dan tidak dapat mengangkat status keluarga atau memperbaikinya. Karena belaskasih-Nya, Yesus membuka harapan akan kehidupan duniawi yang baru dan lebih layak bagi si janda dan anaknya.
Kematian duniawi merupakan sahabat abadi manusia. Segala sesuatu yang hidup di dunia dibuka dengan kelahiran dan ditutup dengan kematian. Jika seseorang pernah hidup maka ia juga harus rela mati. Namun tidak jarang kematian dipandang sebagai sebuah peristiwa yang menakutkan dan seandainya bisa, tak seorangpun mau mengalaminya. Bagi kita para pengikut Kristus, kematian duniawi bukanlah akhir dari segala-galanya. Kematian harus ditilik sebagai jalan melepaskan kehidupan duniawi demi kehidupan surgawi yang baru. Babtisan telah mempersatukan kita dalam wafat dan kebangkitan Kristus. Dengan demikian kita percaya akan bangkit bersama Dia yang telah menyelamatkan dan memberi nyawa-Nya bagi penebusan dosa kita. (Fr. Ambrosius Sibagariang OFM Cap)



Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015-2024. Ordo Kapusin Kustodi General Sibolga - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger - Posting